Jumat, 31 Maret 2017

5G di Singapura

Singtel, operator terbesar di Singapura baru saja melakukan upgrade jaringan LTE secara nasional untuk mendukung pra-5G teknologi 256 quadrature amplitude modulation. Teknologi ini memungkinkan telco untuk mempromosikan kecepatan jaringan puncak 450 megabit per detik.
Standardisasi 5G akan ditentukan pada tahun 2020, jadi kapan Singtel akan resmi meluncurkan jaringan 5G masih belum diketahui. Namun, Singtel telah mengeksplorasi, menguji dan uji coba teknologi pra-5G dan menggunakan perangkat tambahan jaringan untuk memastikan bahwa jaringan mereka kedepannya siap untuk 5G.
Gambar 1. Roadmap 5G

Berikut 5 hal yang membuat Singapura secepatnya ingin menggelar jaringan 5G :
  1. Jaringan 5G memiliki kecepatan mencapai 1Gbps
    Ini berarti memungkinkan untuk men-download file 1GB sekitar 11 detik, kecepatan yang lebih besar kemungkinan masih bisa terwujud.
  2. Singtel adalah operator pertama di dunia yang akan mengimplementasikan 5G
    Singtel sepenuhnya akan menggelar teknologi ini dalam dua tahun pada 2019.
  3. Tidak diperlukan telepon (device) baru untuk menggunakan Jaringan 5G
  4. Starhub bekerjasama dengan Huawei untuk mengimplementasikan 5G
    Starhub telah menegaskan bahwa jaringan 5G mereka akan dilaksanakan dengan Lampsite 2.0 perangkat Huawei "yang akan melihat tandem menggelar jaringan sel kecil di seluruh kawasan pusat bisnis di pulau di kuartal dua 2017". Huawei juga bermitra dengan Singtel pada menghasilkan inovasi 5G, telah menandatangani nota kesepahaman pada bulan November 2014.
  5. 5G adalah gateway ke IoT (Internet of Things)
    Dengan latency >1ms dan meningkatkan kapasitas hingga 1000 kali dari jaringan 4G, 5G adalah dasar dari Internet of Things. Berikut adalah tabel yang menunjukkan teknologi 5G akan membiarkan kita menggunakan saat bergerak:
Gambar 2. Latensi dan Bandwidth yang dibutuhkan untuk 5G.
Gambaran visi 5G ke depan merujuk ke demonstrasi yang di lakukan Singtel dan Ericsson sebagai titik awal perjalanan menuju jaringan 5G :
  1. Massive IoT & Cloud robotics
  • Motion Sensing Robot Arm : 5G dapat diandalkan, tidak hanya untuk berinteraksi dengan mesin di depan kita, tetapi lebih jauh responsif, melalui komunikasi nirkabel. Demonstrasi ini adalah menampilkan leap motion sensing. Pengguna dapat berinteraksi dengan mesin melalui gerakan tangan dan jari.
  • Menyeimbangkan robot : 5G akan mampu menghubungkan beberapa perangkat dengan latency rendah sehingga memungkinkan untuk memindahkan bagian yang penting dari ruang kontrol industri ke cloud. Demo ini menunjukkan integrasi antara robot dan cloud, terutama kemampuan untuk membentuk satu sistem dari komponen independen (sensor, aktuator) untuk menunjukkan penggunaan dalam kasus yang kompleks.
  • Nano drone : teknologi jaringan mobile 5G akan memungkinkan drone, airborne atau jenis lain, untuk menjadi platform global untuk operasi jarak jauh. Drone dengan 5G akan memungkinkan untuk mengganti LED lampu jalan di Cina, memilih cloudberries di Swedia, mengganti sensor di sebuah peternakan ikan di Norwegia atau panel surya bersih di Portugal dalam satu hari yang sama, dari rumah. Demo ini menampilkan Crazyflie 2.0 yang merupakan versatile flying platform yang beratnya hanya 27grams, sebesar telapak tangan.
  1. 5G Test Bed
    “Making 5G Innovation A Reality” demonstrasi fitur Ericsson 5G Radio Prototip untuk menampilkan beberapa kemampuan terobosan yang ditawarkan oleh teknologi baru, dengan maksimum throughput 27.5Gbps dan latency serendah 2ms. Singtel dan Ericsson juga menunjukkan untuk pertama di dunia end to end (dari time video ditangkap pada akhir server untuk waktu yang ditampilkan di perangkat) live streaming video dengan latency rendah sebesar 60ms melalui 5G. Ini setara dengan memiliki sambungan fiber untuk perangkat individu seperti ponsel dan mengikuti pengguna kemana pun kita pergi.

  2. Intelligent Transport systems
Industri transportasi berjuang untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi karbon. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan memiliki truk mengemudi pada jarak dekat, menciptakan apa yang disebut peleton truk, dikoordinasikan melalui alat-alat komunikasi. Demo ini adalah tentang bagaimana manfaat industri otomotif dari 5G dan kolaborasi Ericsson dengan Scania untuk memahami kebutuhan 5G dari peleton dan mengemudi otonom.
Referensi:

  1. “Analysis understanding 5G : Persepctives on future technological advancements in mobile”. GSMA Intelligence, 2014
  2. http://www.straitstimes.com/tech/5g-well-on-its-way-towards-reality-here
  3. http://www.todayonline.com/singapore/singapore-closer-launching-5g-mobile-networks-imda

1 komentar: