Rabu, 25 Juli 2012

Penulis Kecil

Hari ini adalah Kamis, 26 Juli 2012. Ditengah lelahnya membaca paper dan aktivitas riset lainnya, penulis teringat masa kecil saat awal-awal melakukan puasa ramadhan. Yah, kurang lebih saat penulis berumur 7 tahun, itulah awal saat penulis mulai berpuasa penuh satu hari. 
Dihari-hari pertamanya, penulis kecil merasa sangat lapar. Dan aktivitas sore hari, kira-kira jam 3 sore, ibu memulai memasak untuk hidangan buka puasa. Ada sayur kangkung, tempe goreng dan sop. Dengan setia, penulis kecil menungguinya. Alih-alih menungguinya, sebenarnya lebih kepada membaui makanan yang sedang dimasak. Karena tidak ada larangan untuk menghirup asap makanan, maka saat itu, untuk mengurangi rasa lapar, penulis kecil mulai menghirup-hirup makanan. Kadang ibu sesekali menerangkan hal-hal yang membatalkan puasa dan yang mengurangi hikmah puasa. Yah, saat-saat seperti itu adalah saat yang menyenangkan.
Saat ini pun, penulis sedang pada bulan yang sama dengan saat itu, ramadhan 1433 H. Namun, di tempat yang berbeda, di usia yang sudah berkepala dua dan jauh dari nya, ibunda tercinta.

Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim no. 2551)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar