Selasa, 15 November 2011

Let It flow...


Adalah wajar berputarnya roda-roda kehidupan, kadang kita di atas kadang pula kita di bawah. Kadang kita gagal dan tidak sedikit pula kita berhasil.

Sebagian orang ada yang berprinsip, biarkan hidup mengalir apa adanya. Namun, mengertilah tidak semua itu diartikan sebagai hidup yang tanpa daya dan usaha. Jika semua daya, usaha, telah kita lakukan, tentunya semuanya tinggal tawakkal, menyerahkan semua nya kepada Allah, Sang Penentu kebijaksanaan.

Menerima, adalah usaha terakhir untuk meyakinkan pada diri sendiri bahwa semua memang harus demikian, tidak lebih dan tidak kurang. Menerima, adalah bentuk kelapangan hati yang susah kita temukan. Dan menerima adalah salah satu bentuk ketaatan.

Kadang hal itu pahit, kadang hal itu out of mind, tapi demikianlah jalan yang harus ditempuh.

Kadang manusia, tidak sabar akan nikmat Allah, menganggap semua keberhasilan rencana kita adalah nikmat Allah dan menganggap kegagalan adalah bencana atau kesialan. Sesungguhnya, tidak ada kesialan bagi orang muslim dan bertaqwa.

Kadar kebahagiaan dan kesedihan, kita yang menentukan. Lihat saja, jika kita sakit, mungkin boleh jadi kita akan bersedih, tapi bukankan dalam hadist Nabi, bahwa sakit kita bisa mengurangi dosa-dosa kita?. Kita bahagia bahwa kita telah menyelesaikan kuliah, tetapi jika kita berpikir, bahwa tanggung jawab setelahnya, seperti susahnya mencari pekerjaan, kemandirian, dan beban kerja. Apakah kita akan selamanya bahagia?. Namun, penulis tidak bermaksud mengaburkan makna kebahagiaan dan kesedihan, tetapi lebih kepada pentingnya kita menyikapi hidup dari pespektif yang positif, mengambil setiap hikmah dari dari kegagalan dan kesedihan. Serta tidak terlena dengan nikmat dan kebahagiaan yang sedang kita rasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar