Sabtu, 20 Juli 2013

Peran Ayah dalam Pembentukan Karaker Anak

Generasi terdahulu,yaitu generasi zaman Rasulullah, merupakan generasi terbaik karena memiliki kematangan mental melebihi kematangan biologisnya.
Oleh karena itu, buat dan doronglah anak agar memiliki prestasi luar biasa walaupun usianya msh muda.

Agar anak memiliki karakter tangguh
1. Memiliki pengasuh yg
lengkap,yaitu ayah dan ibu
(hadirkan sosok ayah dan ibu dalam jiwa anak)
2. Beri pengajaran dan perhatian "habis-habisan" di usia dini,ciptakan ikatan emosional antara anak dan
orangtua
3. Ajarkan iman sebelum Alquran
4. Libatkan lingkungan terdekat dalam pengajarn anak
5. Pengajaran berbasis hands on minds on (jgn hanya mengajarkan teori,tp jg praktiknya)
6. Komunikasi yg patut
Dalam keluarga,ayah bukan hanya pencari nafkah dan pemberi izin ketika menikah,tetapi juga harus menjadi pendidik anak2,apalagi saat
usia anak berada pada usia emas.

Ayah harus terlibat dlm pengasuhan anak,bukan hanya ibu karena
dari ayah,anak belajar
-berani
-tanggung jawab
-realistis
-mudah bergaul dgn dunia luar

sedangkan dari ibu,anak belajar
-kepekaan rasa
Jika perhatian dan kepedulian ayah kurang,anak dapat mengalami Father Hunger,yaitu kerusakan psikologis anak2 yg tidak mengenal
ayahnya. Akibatnya,anak mengalami berbagai macam dampak negatif,dr segi sikap sampai pemikiran.
Islam memandang peran ayah dalam pendidikan. Hal itu terlihat dr beberapa hal:
-QS At Tahrim:6 --> menyatakan tanggung jawab pendidikan anak ada di ayah
-Dalam Alquran terdapat 17 dialog yg mengajarkan mngenai pengasuhan anak yg terdiri atas 14 dialog ayah+anak; 2 dialog ibu+anak; 1 dialog guru+murid. Itu
mnunjukkan peran ayah dalam pengajaran anak2nya melebihi ibu dan guru
-Dari sisi sirah(sejarah) menunjukkan bahwa pendidikan Rasulullah dibina oleh kakek dan pamannya (sosok ayah)
-Tokoh-tokoh besar lahir dari
adanya keterlibatan ayah
Dengan demikian,sosok ayah adl sosok yg sangat krusial dlm perkembangan anak. Harus ada sosok ayah (laki2) dalam pengasuhan anak (itu penting!)

Kerusakan pada anak2,penyebab
utamanya adalah AYAH. Jadi,jika anak tidak baik,yg dipertanyakan adalah ayahnya,bukan ibunya.
Di akhirat nanti,yg dihisab mengenai anaknya adalah ayah,bukan ibu.
Jadi,jika anak tidak baik dan tdk beriman,ayahnya pun akan dimintai pertanggungjawaban. Namun,jika anaknya saleh dan beriman,ayahnya dpt merasakan kenikmatan di
akhirat berkat doa anak2nya
walaupun ibadah ayahnya biasa saja.

3 hak anak yg harus dipenuhi oleh ayahnya:
-ibu yang baik
-nama yg baik
-pengajaran adab dan Alquran

Jika sikap anak tdk baik,harus
ditinjau lagi,hak manakah yg belum dipenuhi oleh ayahnya.
Orangtua durhaka adalah orangtua yg tdk memberikan hak anaknya waktu kecil.
Ibu adalah madrasah pertama anak dan ayah adalah kepala sekolahnya.

Tugas kepala sekolah adalah
-menentukan visi misi pendidikan anaknya
-mengontrol serta mengevaluasi perkembangan anaknya.
(Lihat QS Ibrahim:35--37 --> apa yg hrs ayah lakukan thdp anaknya)

Peran ayah ada 4:
1. Peran sosial
2. Peran emosional
3. Peran akademis
4. Peran entertain

Permasalahan anak dapat muncul karena konflik ayah dan ibu.Oleh karena itu,jaga sll hubungan baik antara ayah dan ibu.

Usia 0--15 thn adalah masa
pembentukan karakter anak
sehingga harus diolah dgn sebaik dan semaksimal mngkn.

Q&A
*Bagaimanakah peran seorang kakak kepada adiknya jika dalam keluarga
tdk ada sosok ayah?
-Apapun yg terjadi,ttp tekankan pada diri sendiri dan adik2 bahwa harus ttp berlaku baik pd ayah
wlopun ayah tdk berlaku baik pada anak2nya. Hal itu karena berbuat baik pada orangtua adl kewajiban seorang anak yg ditentukan oleh Allah Swt.
-Selain itu,kakak harus menggantikan keempat peran ayah thdp adiknya,yaitu peran
sosial,emosional,akademis,dan entertain.
*Bagaimanakah membuat anak respek kepada ayah tanpa menciptakan jarak dlm hubungan keduanya?
-Bangunlah kedekatan dan
munculkan perasaan "dihargai" pd diri anak. Salah satu cranya adl dgn melibatkan anak pada keputusan yg akan diambil,ajak anak bermusyawarah/berdialog,tanyakan pendapat anak. Dengan adanya keterlibatan mereka dlm pengambilan suatu keputusan,anak akan merasa dihargai.
(Lihat QS As Saffat:102)
*Ustadz Bendri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar