Senin, 27 Juni 2011

Tujuan Perkawinan


Tujuan perkawinan adalah menciptakan sakinah. Sakinah tercipta melalui pemanfaatan potensi-potensi yang dianugrahkan Allah SWT kepada suami, istri, dan juga dengan peranan seluruh anggota keluarga. Perkawinan dinamai oleh Al Quran dengan kata nikah dan zawaj. Pemilihan kata-kata itu dilakukan oleh Allah. Dan tidak sah perkawinan, kecuali dengan menggunakan salah satu dari kedua kata itu.

Nikah artinya menyatu, zawaj artinya keberpasangan. Suami dan istri harus menyatu, tetapi pada saat yang sama mereka harus sadar bahwa mereka adalah dua sosok yang berbapasangan. Cinta bukan pemaksaan kehendak, tapi dialog antara dua aku. Seorang yang mencintai orang lain harus mengakui bahwa orang yang dicintainya mempunyai kepribadian sehingga kepribadian orang yang dicintainya tidak boleh dilebur. Masing-masing hendaknya mengakui eksistensi pasangannya. Bukan cinta, yang mencintai dirinya dan bukan cinta, yang memaksakan kehendaknya. Cinta harus diperjuangkan dan diperjuangkan melalui potensi yang dianugrahkan oleh Allah kepada manusia yaitu potensi mawaddah. Dan rahmat adalah suatu kondisi kejiwaan yang mengantarkan seseorang merasa perih melihat ketidakberdayaan orang lain, seorang suami harus memilki rakhmat kedapa istrinya dan merasa pedih terhadap ketidakberdayaan istrinya, begitu pula istri harus memiliki rakhmat sehingga berusaha mengurangi kepedihan suaminya. Hal itu perlu diperjuangkan oleh masing-masing pasangan, suami dan istri.
Dalam kaitannya dengan kata menyatu dan keberpasangan, suami dan istri memang harus memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan. Minimal persamaan ada 4 (empat) dan perbedaan ada 1(satu). Kesamaan-kesamaan itu adalah kesamaan: hidup, dewasa, cinta, dan bertanggung jawab. Bedanya adalah satu laki-laki dan satu perempuan. Hidup mempunyai makna rasa, tahu, dan gerak. Sama-sama hidup artinya sama-sama merasa, jangan ada yang menyembunyikan terhadap pasangan, dan mempunyai langkah/gerak yang sama dengan pasangan kita. Menyikapi perbedaan laki-laki dan perempuan, ada perbedaan antara sifat laki-laki dan sifat perempuan. Jangan sampai laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya. Ada sifat-sifat terpuji bagi laki-laki, yaitu berani, murah tangan, dan rendah hati, sedangkan sifat terpuji bagi perempuan adalah hati yang tinggi, sehingga tidak mudah untuk diganggu, jinaknya bagai merpati, dan tangannya tertutup, maksudnya tidak boros sehingga selalu memelihara harta suami, dan yang terakhir adalah seorang yang tidak berani bertindak sebelum berkonsultasi dengan pasangannya.

-Disadur dari Kultum Quraish Shihab -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar