Ilutrasi |
Mencari hunian bagi masa depan adalah hal yang gampang-gampang susah. Ada sebagian orang berkata mencari rumah, susah nya seperti mencari jodoh. Mungkin... Boleh jadi ungkapan itu benar, tapi mungkin juga keliru.
Dari hasil penulis pelajari, masukan, dan pengalaman, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
1. Lokasi
Lokasi menjadi faktor penting dalam memilih/membeli rumah. Karena lokasi akan mempengaruhi faktor-faktor lain seperti: nilai investasi, jarak rumah dengan fasilitas umum, jarak rumah dengan kantor, biaya transportasi, lingkungan, dll. Nilai investasi, artinya trend kenaikan harga di lokasi tersebut. Semamkin besar nilai kenaikan harganya, makan akan semakin banyak keuntungan yang akan kita peroleh di kemudian hari. Jika sewaktu-waktu rumah itu akan kita jual. Nilai investasi bisa dikatakan baik jika, kenaikan per tahun lebih besar dari bunga deposito bank. Jarak fasilitas umum adalah implikasi dari lokasi yang juga penting yaitu jika akses fasilitas umum (sekolah, pasar, rumah sakit, spbu, dll)semakin baik, maka kita pun akan lebih nyaman. Begitu pula dengan jarak rumah terhadap kantor karena hal ini akan terkait dengan produktivitas kita di kantor. Semakin jauh jarak rumah dan kantor, artinya akan banyak energi yang terbuang untuk menempuhnya. Jarak yang terlalu jauh, akan menyebabkan kita kelelahan ketika sampai kantor, jika lelah tentu produktivitas kerja kita akan menurun. Hal selanjutnya adalah biaya transportasi, akibat dari jauhnya jarak untuk mengakses fasilitas umum dan atau tempat kerja, akan mengakibatkan besarnya biaya transportasi. Padalah kita tahu bahwa biaya transportasi cenderung naik dengan naiknya bahan bakar minyak (BBM). Lingkungan adalah pertimbangan yang selanjutnya. Arti lingkungan di sini adalah lingkungan masyarakat. Adalah bukan rahasia umum bahwa lingkungan akan mempengaruhi perkembangan anak-anak. Tentu nya kita mengharapkan kelak anak-anak kita memdapatkan pengaruh yang baik. Oleh karena itu, pemilihan lingkungan menjadi hasl yang penting. Lokasi juga berkaitan dengan kondisi alam, yaitu apakah lokasi tersebut rawan banjir atau tanah longsor atau berbagai potensi alam lain yang sekira nya merugikan.
Selanjutnya masih berkaitan dengan lokasi dan lingkungan, yaitu apakah di perumahan atau di perkampungan penduduk. Masing-masing pilihan ada kelebihan dan kekurangannya. Jika kita memilih lingkungan yang relatif homogen dan sosial profesional maka lebih baik kita memilih perumahan. Homogen artinya masyarakat yang tinggal di perumahan cenderung mempunyai kemampuan finansial, pendidikan dan visi yang sama. Karena tingkat pendidikan yang hampir sama, maka lingkungan pun akan terbentuk secara profesional yaitu boleh jadi antar penghuni nya jarang berinteraksi. Dan mereka saling berinteraksi jika ada kepentingan saja atau ada kepentingan bersama. Pilihan lain, jika kita ingin lingkungan gotong-royong, terbuka, dan heterogen maka kita memilih di perkampungan penduduk.
2. Luas Bangunan/Tanah
Faktor selanjutnya adalah luas bangunan dan tanah. Luas bangunan akan mempengaruhi kenyamanan penghuninya. Semakin luas bangunan akan makin banyak menampung jumlah penghuninya. Karena manusia itu berkembang, misal dari hanya suami-istri kemudian beranak-pinak yang tetunya setiap anggota keluarga berharap mempunyai ruang masing-masing. Tanah yang luas akan memudahkan kita melakukan penataan, seperti taman, kolam atau partisi-partisi lain yang bisa menambah nilai estetika rumah kita. Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa sebaiknya memilih luas tanah yang cukup, meskipun luas bangunan nya sempit. Keuntungan pertimbangan ini, bahwa kita bisa mempunyai peluang untuk menambah luasan bangunan rumah kita di kemudian hari seiring bertambahnya penghuni. Namun, perluasan juga bisa dilakukan secara vertikal yaitu ditingkat. Namun perlu kita ketahui bahwa, menambah lantai pada rumah kita harus merubah rancangan awal dari rumah lama. Sebagai contoh adalah pondasi rumah yang harus kuat.
3. Harga
Pertibangan harga sangat erat kaitannya dengan kemapuan finasial kita. Memilih lokasi yang baik dan luas yang besar akan berdampak pada harga rumah yang tinggi. Solusi nya adalah dengan skala prioritas. Dimana masing-masing orang akan mempunyai priotitas yang berbeda.
Saat ini ada dua sistem pembiayaan yang umum dilakukan yaitu sistem tunai dan kredit. Sistem tunai pun masih bisa dikategorikan lagi yaitu tunai keras dan tunai bertahap. Tunia keras pembeli bisa membayar rumah pada saat itu juga. Tunai bertahap bisa dilakukan jika rumah belum sepenuhnya selesai dibangun. Jadi, sambil menunggu dingaunnya rumah, kita bisa membayarnya secara bertahap. Sistem yang kedua adalah sistem kredit. Dalam sistem kredit biasanya akan melibatkan pihak ketiga yaitu bank. Dalam hal ini, bank akan melakukan pembelian ke pada developer/pengembang. Selanjutnya kita membeli rumah tersebut dari bank secara diangsur. Karena melibatkan pihak bank, makan bank akan memberikan sejumlah persyaratan dokumen yang menyatakan bahwa kita mampu secara finasial membeli rumah dengan harga tersebut. Salah satu yang menjadi syarat nya adalah bahwa angsuran harus maksimal 30% dari total penghasila perbulan kita. Dari dua sistem pembayaran tersebut, penulis menyarankan adalah tunai. Jika ini sulit, maka bisa diangsur tetapi dengan catatan bahwa semakin cepat lunas semakin baik. Mengapa? Pertama, semakin cepat lunas, maka nilai pertambahan harga/keuntungan nilai investasi akan kita peroleh. Jika kita mengambil kredit, nilai investasi akan didapat oleh pihak bank. Kedua, beban psikologis akan semakin ringan. Jelas, orang yang berhutang dengan tidak akan lebih bahagia jika tidak mempunyai hutang.
Hal lain yang masih berkaitan dengan harga adalah terletak pada pilihan perumahan atau pemukiman penduduk. Rumah baru yang terletak di perumahaan cenderung mempunyai harga lebih tinggi karena secara tidak langsung, kita juga membeli fasilitas umum yang ada dalam perumahan tersebut, seperti tempat olah raga, rumah ibadah, dll.
4. Kondisi (Baru/Bekas)
Perimbangan kondisi rumah juga penting karena hal ini terkait dengan biaya perawatan. Semakin baru rumah tersebut maka kemungkinan biaya perawatannya makin kecil. Namun, membeli rumah bekas juga kadang lebih menguntungkan ketika kita akan medesain ulang dan biasa nya rumah bekas mempunyai harga yang relatif lebih murah.
nice artikel!!
BalasHapusBeli property itu yang dijamin nilai investasinya meningkat dengan cepat. Perhatikan lokasi dan kenali dulu developernya.
Artikel ini membahas rumah yang berlokasi di dekat bandara, akses cepat dan investasi meningkat. Klik http://citragardencity.com/benarkan-rumah-dekat-bandara-menguntungkan/