Selasa, 26 Oktober 2010

Jaringan Sensor Nirkabel - Wireless Sensor Network


Dengan makin populernya laptop, telepon seluler, GPS, RFID, dan alat elektronik canggih lainnya, menandakan bahwa alat-alat komputasi saat ini semakin murah, makin mobile, terjangkau, dan lebih pervasif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan sangat mungkin dibuat sebuah komponen kecil yang dapat bekerja setara komputer , kelak. Dan kemunculan Jaringan Sensor Network (JSN) adalah efek dari perkembangan alat-alat komputasi modern yang makin kecil dan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

JSN adalah teknologi yang mempunyai potensi kebermanfatan pada bidang sipil maupun militer. JSN pada umumnya terbangun dari sensor yang mempunyai spesifikasi berdaya rendah, ukuran kecil, dan murah sehingga dapat ditempatkan pada wilayah yang luas dalam jumlah yang banyak. Walaupun ukurannya kecil, sensor mempunyai kemampuan melakukan sensing, pemrosesan data, dan komunikasi antar sensor. JSN melakukan komunikasi antar sensor secara ad hoc, dan harus bisa melakukan pengelolalan secara mandiri dalam berkomunikasi melalui jaringan nirkabel. Sensor dilengkapi dengan sumber daya yang dapat digunakan dalam waktu yang lama sehingga pengoperasiannya tidak banyak membutuhkan campur tangan manusia.

Perkembangan riset yang membahas Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) dan aplikasinya telah berkembang pesat beberapa akhir tahun ini. Banyak aplikasi yang telah dikembangkan menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel antara lain dalam bidang kesehatan yaitu monitoring pasien jantung jarak jauh. Selain itu, dalam bidang pertahanan, sensor yang digunakan untuk memberikan informasi penting di medan perang. Dengan pengertian yang lebih sederhana yaitu JSN sebagai alat untuk monitoring lingkungan, lingkungan dalam pengertian berbagai bidang.

Dengan didukung oleh perkembangan dalam berbagai bidang riset seperti riset teknologi jaringan, komunikasi nirkabel, dan fabrikasi microprocessor, telah menjadikan perkembangan riset JSN bergerak sangat cepat. JSN dapat dibuat dengan biaya rendah, ukuran yang relatif kecil dan konsumsi daya yang rendah, yang selanjutnya ditempatkan di suatu wilayah dalam jumlah besar untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi.

Dalam proses pengumpulan informasi, JSN akan melakukan deteksi menggunakan sensor yang telah terpasang di titik-titik tertentu. Dengan alasan kompleksitas, pada umumnya deteksi dilakukan dengan cara desentralisasi. Deteksi desentralisasi adalah proses pengambilan keputusan terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di suatu titik berdasarkan observasi sensor di titik tersebut dan hasil keputusan dari tiap-tiap titik akan dikirim menuju Pusat Informasi Gabungan (PIG) melalui jaringan nirkabel. PIG akan mengkombinasikan sinyal yang dikirim oleh tiap titik untuk membuat sebuah keputusan akhir. Proses pengumpulan informasi akan melalui tahapan sebagai berikut: pengambilan keputusan di masing-masing titik, komunikasi antar titik, dan proses penggabungan keputusan di PIG.

Referensi:

1. Yang Yu, Viktor K Prasanna,and Bhaskar Krishnamachari, "Information Processing and Routing in Wireless Sensor Networks", Singapore : World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd, 2006.

2. Jun Zheng,Abbas Jamalipou, "Wireless Sensor Networks: A Networking Perspective", IEEE Communication, Networking & Broadcasting, 2009.

3. Andre Lei, Robert Schober,"Multiple-Symbol Differential Decision Fusion for Mobile Wireless Sensor Networks", IEEE TRANSACTIONS ON COMMUNICATIONS, VOL. 9, NO. 2, February 2010

4. Andre Lei, Robert Schober,"Coherent Max–log Decision Fusion in Wireless Sensor Networks", IEEE TRANSACTIONS ON COMMUNICATIONS, VOL. 58, NO. 5, MAY 2010

5. Ruixin Niu,Biao Chen,Pramod K. Varshney, "Fusion of Decisions Transmitted Over Rayleigh Fading Channels in Wireless Sensor Networks", IEEE TRANSACTIONS ON SIGNAL PROCESSING, VOL. 54, NO. 3, MARCH 2006.

6. Tsang-Yi Wang, Qi Cheng, “Collaborative Event-Region and Boundary-Region Detection in Wireless Sensor Network”, IEEE Trans on Signal Processing, Vol. 56 No. 6, June 2008.

7. Biao Chen, Ruixiang Jiang, Teerasit Kasetkasem, and Pramod K Varshney, “Channel Aware Decision Fusion in Wireless Sensor Network”, IEEE Trans on Signal Processing, Vol. 52 No 12, Dec 2004.


Senin, 25 Oktober 2010

Pesan Dari Seorang Teman

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk- bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: "Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?"



Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.

Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?" Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.



Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.



"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "



"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya".



"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "



"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."



"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "



"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."



"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."



"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki- laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "



"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."



Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."



Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya.... .........



Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita........ ......... ........

**********************************************
Bersiap-siaplah untuk menjadi seorang ayah, kelak....

Sekali Lagi Aku Harus Bersyukur

Lantai 2 Gedung DTE, sudah mulai ramai oleh mahasiswa. Ya, jam telah menunjukkan pukul sebelas lewat tigapuluh satu menit. Pak Halim, orang yang satu ruangan dengan ku telah keluar sejak pukul 10 pagi.
Kuambil ponselku dan kutulis sms ke kedua temanku, "Makan yuk". Selang beberapa menit kemudian, ponselku berdering, ada jawaban, "Yukk.., ditunggu di lantai 1".
Sebentar kupakai sepatu, lalu bergegas ke luar ruangan, menuju ke lantai 1. Di lantai 1 telah menunggu kedua temenku dan seorang dosen muda yang sedang hamil tua, ya sudah berjalan 9 bulan.

Kami melangkah bersama menuju kantin. Sepanjang lorong selasar terlihat banyak mahasiswa berkerumun, tampaknya mereka sedang berdiskusi. Maklum, lagi masa-masa UTS.

Kurang lebih 10 menit, kami telah samapi kantin. Layaknya antre sembako, kami mengambil jatah makanan yang telah disediakan. Ada meja segi empat yang memang pas buat kami ber empat. Calon ibu muda mulai bercerita. Banyak teman-temannya yang sesungguhnya ingin seperti kami. Bahkan ada yang dibela-belain sekolah dg biaya sendiri, untuk mendapat pengakuan. Tidak hanya satu dua, banyak. Tapi, mungkin Allah memang tidak menakdirkan di sini. Ia bercerita banyak, tentang suka duka dan perjuangnnya untuk memperoleh pengakuan. Diakhir ceritanya, ia berkata, "Semua memang harus tahu jalannya".

Sepanjang perjalanan balik ke ruangan, aku terus merenung. Jika kulihat, orang-orang yang ia ceritakan mungkin lebih hebat, lebih pintar, lebih cerdas dari ku. Aku teringat pada seseorang, ia cerdas, bintang kelas, cumlaude dan dengan segala kelebihan yang ia miliki.

Aku berbisik pada temanku, Teman, sudah seharusnya kita lebih bersyukur. Lebih berkomitmen dan bekerja keras. Sementara thesisku belum kelar-kelar.

Semoga Allah SWT memaafkan kekhilafan kita, memberi petunjuk yang terang atas jalan kebenaran yang kita lalui. Amiiin. (25 Oktober 2010, lt3)