Selasa, 29 Desember 2009

Konvergensi dan Keuntungan Masyarakat

Digitalisasi adalah nyata dan tersedia saat ini dan merupakan teknologi abad informasi. Dalam bidang IT, digitalisasi adalah pasti karena IT lahir setelah ditemukannya teknologi digital. Digitalisasi dalam bidang Telekomunikasi dimulai pada tahun 1981, yaitu lahirnya sistem seluler berbasis GSM atau dikenal 2G(Generasi Kedua). Suara dan sms, yang merupakan konten pada saat itu, dikodekan menjadi data digital dan dikirim dalam bentuk aliran data digital(bit-streams).
Saat ini semua konten informasi, baik berupa data, teks, suara, gambar dan atau video, dapat dikodekan menjadi data digital berupa bit-bit data. Sebagai contoh, TV Digital esensinya merupakan suatu bit stream yang dikodekan menjadi video bergerak pada suatu layar monitor. Untuk bisa dinikmati oleh pelanggan, broadcaster mengirim bit stream tersebut melalui suatu sistem transmisi digital. Ada beberapa jenis sistem transmisi digital seperti broadband, telepon bergerak, TV Digital dan Digital Audio Broadcasting. Sistem transmisi tersebut melakukan pengiriman informasi dalam bentuk aliran data digital(bit-streams). Jadi dapat dikatakan bahwa semua jenis konten dalam bentuk apapun dapat dikirim melalui sistem transmisi digital.
Saat ini, sistem transmisi digital masih terpisah satu dengan yang lain. Seperti jaringan internet dikuasai oleh ISP(Internet Service Provider), sedangkan jaringan telekomunikasi, seperti PSTN, 2G, dan 3G dikuasai oleh para operator. Bahkan masing-masing operator mempunyai jaringannya sendiri-sendiri. Dengan sederhana dikatakan bahwa jenis konten yang sama, tetapi dikirim melalui jalan yang berbeda. Berkaitan dengan hal itu maka diusulkan sebuah penggabungan sistem transmisi yang dikenal dengan kovergensi jaringan. Dengan demikian terdapat suatu sistem jaringan tingkat atas yang menjadi manajemen dan pengendali dari semua jenis platform jaringan sehingga ke depan akan menjadi jaringan yang seamless (tanpa batas), fleksibel dan terintegrasi berbasis Internet Protokol(IP). Sehingga semua layanan informasi dan komunikasi akan dilewatkan melalui satu saluran bersama.
Menurut Dirjen Postel, Basuki Yusuf Iskandar dalam Workshop Nasional Konvergensi Jaringan dan Layanan Telekomunikasi tanggal 9 Desember 2009 di Grha Citra Caraka, sesungguhnya konvergensi tidak terbatas pada level jaringan, tetapi juga terjadi pada level layanan. Konvergen dalam hal ini adalah menyatukan berbagai aplikasi atau layanan telekomunikasi dan broadcast ke dalam satu (single) media sehingga dengan satu jenis media pelanggan dari penyelenggara jasa dalam menikmati berbagai jenis konten layanan seperti triple play (teleponi, video dan text termasuk di dalamnya layanan streaming broadcast dan video on-demand) maupun Quad play ketika andalannya adalah teknologi akses tanpa kabel (wireless).
Konvergensi layanan akan sangat erat kaitannya dengan IT karena sebagain besar konten adalah produk dari IT. Sebuah tantangan sekaligus peluang bisnis baru untuk mengemas sebuah bahan dasar informasi seperti data, tulisan, gambar, suara, dan atau video, menjadi sebuah konten layanan telekomunikasi yang diminati oleh banyak pelanggan, dalam istilah populernya dikenal dengan killer application.

Keuntungan Bagi Masyarakat

Konvergensi IT dan Telekomunikasi akan membawa berbagai keuntungan bagi masyarakat. Misalkan dampak dari konvergensi jaringan, konvergensi akan mengintegrasikan seluruh jaringan operator telekomunikasi(penyelenggara jasa telekomunikasi) menjadi satu kesatuan. Hal itu akan menyebabkan biaya interkoneksi(keterhubungan antar jaringan telekomunikasi dari penyelenggara telekomunikasi yang berbeda) menjadi rendah bahkan gratis. Karena apa yang kita alami saat ini, murahnya biaya telekomunikasi hanya bisa dirasakan jika kita berkomunikasi dalam satu operator. Sebaliknya, jika kita berkomunikasi lintas operator masih mahal. Hal ini disebabkan oleh biaya interkoneksi yang harus ditanggung oleh pengguna dalam hal ini masyarakat. Dengan adanya konvergensi ke depan, biaya interkoneksi menjadi gratis dan akan menyebabkan biaya telekomunikasi semakin murah.
Selanjutnya dengan adanya konvergensi layanan, masyarakat akan disuguhkan layanan dengan banyak pilihan yang bervariasi. Pilihan layanan tersebut bisa dinikmati sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Dengan kata lain, operator yang menyesuaikan masyarakat( bukan sebaliknya. Kemudian, faktor jumlah, inovasi, dan variasi layanan yang disuguhkan akan mempengaruhi jumlah pelanggan. Dan hanya operator yang inovatif dan adaptif terhadap pelanggan saja yang akan tetap bertahan.
Untuk bisa menyajikan layanan yang beragam tentunya tidak cukup diproduksi oleh operator saja, tetapi memerlukan pihak ketiga yang membantu menyediakan konten layanan. Dengan hal tersebut akan membuka peluang usaha di bidang IT khususnya dalam aplikasi konten. Secara tidak langsung, masyarakat yang mempunyai skill IT akan terserap dalam usaha ini.
Terlebih lagi, untuk mewujudkan keuntungan-keuntungan tersebut, diperlukan dukungan peralatan yang bisa menghadirkan konvergensi secara nyata, misalkan telepon seluler. Dukungan peralatan sebaiknya memenuhi empat kriteria. Empat kriteria tersebut adalah kenyamanan, mobilitas, harga, dan keamanan. Kenyamanan dapat diartikan penggunaan alat yang mudah, dapat dicirikan bahwa dengan sekilas pengguna dapat memahami fungsi dan kegunaanya. Desain alat, disini menjadi factor yang penting untuk menentukan tingkat kenyamanan pengguna dalam memakai alat tersebut.
Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang dinamis, dinamis dalam berpikir dan bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan komputasi dalam perjalanan diperlukan alat yang mobile pula. Ciri-ciri alat dengan mobilitas yang tinggi antara lain bentuknya yang relative kecil sehingga mudah untuk dibawa-bawa, daya tahan batere yang lama sehingga tidak perlu charging berulang-ulang. Selanjutnya adalah harga, harga yang terjangkau membuat peluang masyarakat memilki barang tersebut semakin besar agar keuntungan konvergensi makin membumi. Yang terakhir adalah keamanan. Masyarakat yang semakin maju tidak akan memandang sebelah factor keamanan dan privasi. Karena semakin hari cyber crime(kejahatan dalam dunia maya) makin ganas. Lihat saja akhir-akhir ini marak terjadi pembobolan ATM dan rekening bank. Rekening berjumlah ratusan juta raib entah kemana. Hal itu membuktikan keamanan dunia maya harus ditingkatkan dan faktor keamanan adalah absolut.